Rabu, 15 Juni 2016

catatan SD

Teringat waktu SD kelas 4, waktu itu sekolah di SDN 030328 Bandar Huta Usang. Karena jumlah siswa yg cukup banyak, maka kelas kami di bagi jadi dua kelas, 4A dan 4B. Ruangan kelas 4A tetap di ruangan biasa, sedangkan ruangan 4B dibuat diperumahan guru yg juga berada di kompleks sekolah tsb. Ruangan itu sudah berkali2 alih fungsi, mulai pernah jadi kantin, gudang bahkan tidak di manfaatkan.
Aku kebetulan masuk kelas 4B dgn teman2 yg lain (mungkin di fb ini ada kawan yg jg sekelasku dulu). Kami mulai membantu membersihkan ruangan tsb, mengisinya dgn bangku, meja, memasang papan tulis dan lainnya. Dinding ruangan sebelah depan yg menghadap ke lapangan bagian bawahnya terbuat dari semen, atasnya terbuat dari papan yg sudah tua.Bagian belakang semuanya terbuat dari papan yg sudah cukup lapuk, begitu jg dgn lantainya yg sudah cukup banyak bolong2. Beberapa bangku yg kami gunakan saat itu masih kursi panjang.
Hari-hari belajar di kelas kami yg sempit dan hanya ada dua baris meja kebelakang serta jumlah siswa yg (kalau tdk salah) hanya 16 orang dan kebanyakan laki2 itu memang biasa saja. Hingga suatu hari masuk les muatan lokal (mulok) yg saat itu kami pelajari adalah bahasa pakpak. Aku ingat betul yg ngajar saat itu adalah pak Banurea. Mungkin karena bosan atau memang kebelet pipis satu orang teman laki2 permisi, langsung menuju kebelakang kelas untuk mengosongkan kantung kemihnya dgn menembakkan urinnya tepat kearah dinding kelas kami. Tak berselang lama kemudian dia kembali kekelas, dan setelah duduk, gantian seorang teman laki2 lain kembali permisi dan langsung jg kebelakang kelas, menembakkan urinnya jg tepat kedinding kelas, kembali kekelas dan menyusul lagi dgn teman laki2 yg lain.Pas giliran teman yg kelima, saat dia kembali ke dalam kelas dan duduk, kami melihat pak Banurea mengangkat sepatunya ke atas dan terlihat ujung celananya yg menyentuh lantai nampak basah. Sontak mata kami semua tertuju kearah air yg mengalir tenang seperti ular itu, sedangkan guru kami itu terdiam tak tau mau berkata apa..
Ah, memang waktu SD lebih enak menembakkan air kencing ke dinding belakang kelas dibanding ke wc yg tidak terurus dan baunya minta ampun itu. Kadang bukan hal aneh bagi kami saat guru sedang mengajar dan kami mendengar bunyi air kencing yg bertabrakan dgn dinding dan bisalah dijamin kalau belakang sekolah kami itu bau pesingnya minta ampun :D..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...