Minggu, 15 Juli 2018

WTF

Jadi, malam Minggu itu, sehabis pembantaian Inggris oleh Belgium untuk perebutan posisi ketiga Piala Dunia, seorang senior yg Estatenya baru kena audit menelponku,
"Lagi dimana Nal?"
"Dirumah Pak.."
"Siapa aja disitu?"
"Banyak Pak, kenapakah?"
"Ya udah, datang aku kesitu ya, nginap disitu aku.."
"Iya Pak, Bapak dimana ini?"
"Dijalan.."

Selang sejam, dia datang, membawa beberapa botol minuman dan langsung menawari kami semua, awalnya aku enggan untuk minum bersama karena sudah seminggu demam dan batuk yg rasa sakitnya minta ampun, ditambah lagi besok paginya aku janji untuk ikut lari pagi keliling lapangan tenis, tapi karena terus diajak, kuteguk juga beberapa gelas sampai kepalaku mulai pusing dan mataku berkunang-kunang juga batukku, uhuk-uhuk terus tanpa henti, kulihat mereka mengoceh terus menerus mengomongi hal-hal tak penting.
Karena peningnya, aku terlelap dilantai, merekapun terlelap juga dikursinya masing2, hingga paginya, sekitar jam setengah tujuh, teleponku berbunyi, kepalaku masih pening rasanya dan mataku masih Berat saja, Telepon berhenti berbunyi dan kupaksakan untuk mengeceknya, ternyata Ibu yg biasa masak dirumah, kutelpon ulang untuk menanyakan Ada apa?
Dia mohon izin utk tidak masuk Hari itu, Ada keluarga yg sakit, jadi dia mau menjenguk katanya. "Ya, sudah bu, Tak apa-apa, kami makan diluar aja.."
Aku ingat, aku juga harus lari pagi Hari ini, tetapi kepalaku masih pening, aku berjalan kedapur menemukan botol minuman kemarin yg belum terbuka, kubuka dan kuteguk hampir segelas, katanya itu bisa mengurangi rasa pening dikepala.
Lalu kuminum air Putih dan mengganti pakaian, berlari Menuju lapangan tennis, saat kutinggalkan teman-teman yg lain masih terlelap semua.
Baru satu keliling lapangan batukku menjadi-jadi, kepalaku berkunang-kunang, dan aku muntah-muntah.
"Kau minum?"
"Sedikit saja tadi malam.." kataku dengan muka pucat.
"Tadi malam? Ini seperti baru saja minum? Ya sudahlah, ayolah kuantar pulang, lain kali aja.."
Sampai dirumah dia menemukan kawan-kawan yg lain masih bergelimpangan tertidur.
Aku Mandi, lalu tidur.
Saat terbangun, tidak ada lagi seorangpun temanku dirumah, kutelpon mereka, di Tenggarong cari makan katanya.
Perutku sudah keroncongan dan yg hanyalah buah Jeruk yg dibelikan utkku karena sakit, kusantap jugalah buah itu sampai habis.
Lalu tidur lagi, hingga sekitar pukul tujuh malam mereka pulang dan membawa saksang (yg entah dari mana dapatnya) aku santap jugalah makanan khas itu.
Malamnya, giliran perutku yg perihnya minta ampun, hampir non-stop ke kamar mandi.
Dan mereka malah tertawa melihat itu.
Dalam hati aku mengoceh, "lappet lah kalian.."
Kepalaku masih pening sampai tadi pagi, perut dan demam ternyata sudah bisa berkurang karena meneguk Obat yg mereka sodorkan tadi malam.
Dan hasilnya, aku tepar Hari ini.
Lappetlah memang!!

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...