Jumat, 20 November 2015

Catatan Gagal

Apa yg bisa kutulis malam ini?
Ada, banyak, sangat banyak!
Baiklah, mungkin kumulai dari pemikiranku ttg beberapa hal. Terakhir ini aku mengubah semua ambisiku, aku bahkan tidak bersemangat lagi memimpikan keinginanku yg dulu, rasanya saat ini semua hanya keterpaksaan dan basa-basi saja.
Ya, ya...
Mungkin memang benar begiti, aku bisa melihatnya sebagai rutinitas terpaksa, seperti melihat seorang gadis yg sering duduk seorang diri di koridor kampus setiap hari hanya untuk menikmati wifi gratis, hampir tiap hari dia duduk disana, hampir tiap hari jg tidak ada yg memperdulikannya.
Tapi aku bisa melihatnya, mengamatinya, hampir tidak pernah dia berbicara dgn siapapun, hampir tidak pernah dia kulihat kuliah. Kelakuannya adalah datang pagi hari, memasang earphone ditelinganya dan memandangi layar ponselnya, aku bisa prediksi bahwa mungkin dia bawa power bank dan ketika siang hari dia berpindah kesisi koridor yg lain.
Ya, aku bisa mengamatinya, orangnya tidak menarik dan aku bukan tertarik kepada orang tersebut, aku hanya menemukan keanehan yg mungkin belum ditemukan kawan-kawanku.
Tetapi jujur, itu hanyalah side story, kau tahu, sebenarnya bukan itu inti dari ceritaku, aku hanya merasa bahwa getar yg kurasakan saat bertemu seseorang yg kusuka sudah mulai menurun, entah mengapa, sepertinya aku mulai menyadari sesuatu meskipun sebenarnya aku tidak pernah mencoba untuk berhenti mendoakannya.
Ya, ya..
Kau tahukah, sebenarnya dialah S di T, Liana atau siapa pun itu yg namanya sering kubuat jadi tokoh cerita. Bahkan pernah sekali aku menulis dgn judul namanya, tetapi aku belum berani, hingga saat ini aku menyadari sesuatu : cinta yg dipendam akan luntur dgn sendirinya.
Pernah sekali aku berpikir untuk mendekati seorang gadis cerdas di kelas statistika, gadis yg IP nya tidak perlu diragukan itu, tetapi aku menyadari sesuatu : gadis cerdas dimanapun tingkahnya hampir selalu sama, lagi pula aku adalah orang yg buruk dalam manajemen kesan.
Kuakui dalam beberapa hal memang tidak terlalu susah, tetapi kadang aku tidak mengerti sampai hari ini : bagaimana aku bisa mendoakan seseorang secara terus menerus?
Rasanya itu seakan memaksa Tuhan utk memeriksa kembali apa yg sudah di tetapkanNya.
Oh ya, satu lagi.
Mungkin suatu hari nanti akan ada yg membaca blogku ini, entah itu waktu kapan, kau tahu?
Sangat banyak yg ingin kuceritakan, kadang aku tidak bisa bicara sebanyak-banyaknya sehingga aku menulis, jika kau suka, mungkin kita bisa cerita dgn cerita kita masing-masing..
Bukankah kau punya cerita juga?
20112015

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...