Minggu, 06 Maret 2016

Catatan Maret

Ada begitu banyak cerita yg pernah kubaca, ada banyak kisah-kisah, begitu banyak keindahan.
Ada banyak perjalanan, petualangan dan kesempurnaan.
Tapi kita akan menulis cerita sendiri sayangku, membuat kisah yang akan didengarkan anak-anak kita, kita akan menjalani hidup kita tanpa perlu mempublikasikasikannya.
Ya, asal kita punya arah yang sama sayangku, menuju tempat tertinggi untuk menikmati gemerlap bintang diketinggian dan lampu-lampu temaram nun jauh dibawah sana. Menikmati cangkir-cangkir kopi sambil merancang masa depan kita, ya, kita akan menyusuri tepian danau toba, bercerita kepada batu-baru yang tegar menantang riak ombak bahwa kita pernah saling mencintai dan akan selalu mencintai, bahwa kita akan selalu tersenyum dan bahagia melewati semua hari, bahwa kita akan mempunyai taman bunga di depan rumah kita, memiliki hewan peliharaan, datang ketempat keluarga untuk berbagi cerita.
Ya, kita akan menghabiskan waktu menikmati udara segar dan menghabiskan masa tua bersama.
Kau taukan?
Cinta itu bukanlah verba, itu adalah saat kita bersama, bukan sebuah drama.
Bukan makan malam romantis, bukan menghabiskan waktu bersama sampai tidak peduli apa yang terjadi di dunia, bukan poto dan postingan mesra yang sangat sering kita baca.
Ya, semua memang dengan versinya.
Tetapi aku hanya ingin bersamamu sayangku, menulis sebuah cerita yang kita sendirilah yang tau alur ceritanya sampai kita sendiri lupa bahwa kita sendiri lupa bahwa kita sedang menulia cerita.
08032016

Tentang Liana

Jadi ceritanya begini, sore itu aku sedang duduk di Heaton Park menikmati senja dan guguran salju yang baru turun di kota Manchester, aku sengaja membawa sebuah buku dan kopi hangat untuk menikmati sebuah sore yang indah dengan salju yang tipis.
Ya, aku banyak rencana sore ini. Termasuk menonton Manchester United melawan WBA, sayangnya tidak main di Old Traffold, tidak seperti minggu lalu, saat melawan Arsenal itu.
Ah, tapi yang ingin kuceritakan sebenarnya bukan itu.
Aku sedang asik duduk-duduk membaca buku ketika trem tua angkutan khas untuk keliling taman di Heaton Park berhenti tidak jauh dari tempatku duduk.
Aku tidak mengacuhkannya sampai seseorang menepuk pundakku dan berseru dengan riang, "Hei, lama tidak menghayal.."
Astaga, siapa itu?
Sepertinya aku mengenal suaranya.
"Bacaanmu sekarang sudah ganti ya, SPSS. Cie, cie mahasiswa semester akhir. Pantaslah aku dilupakan!!"
Astaga, dia Liana.
Terakhir aku dan gadis cantik berotak wikipedia itu berada di Wakaya, bagaimana dia bisa berada di Heaton Park?
"Kau pasti bingung mengapa aku disini bukan? Ingat, Maret tahun lalu kau menulis cerpen dengan latar Heaton park,yang judulnya kau ganti-ganti itu lho, kadang "Liana, sebelum musim berganti" lalu kau ganti jadi "********, Sebelum musim berganti.."
"Ah, kau sok tau aja.."
"Lha, yang buat aku jadi seorang gadis cantik yang sok tahu siapa?"
"Ya, aku sih. Tapi aku telah mencoba melupakanmu, move on istilahnya. Udah bosan aku kalau kamu terus yang jadi tokoh tulisanku.."
"Oh... Jadi begitu ya. Setelah kau melirik-lirik seseorang dan kau tertarik dengannya kau mau melupakan aku!"
"Ya, kau tidak kecewakan?"
"Kecewa, kecewa berat. Kalau aku tidak lagi jadi tokoh ceritamu, jadi apa aku nantinya? Bagaimana masa depanku?" Liana mulai pura-pura menangis dengan membuat salju yang mencair jadi air matanya.
"Hahaha, tokoh fiksi yang cerdas akan jadi kenangan.."
"Kau tega, setelah semua yang kita lewati, kini kau meninggalkan aku tanpa harapan.."
Astaga, dia semakin pintar bermain drama melankolis..
"Tapikan kau hanya tokoh fiksi.."
"Tokoh fiksi juga punya perasaan.."
"Jadi?"
"Kau harus jujur padaku, siapa sebenarnya yang kau suka itu, siapa sebenarnya gadis yang membuatmu ingin melupakan aku dan berhenti menulis tentang aku?"
Aku tidak bisa menjawab, salju makin turun di kota Manchester dan malam ini Juan Mata harus jadi kapten dan memimpin kesebelasan ManUtd menghadapi WBA.
Aku terdiam, pertanyaan Liana seharusnya punya jawaban, tapi aku tidak ingin menulisnya.
06032016

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...