Jumat, 16 Maret 2018

Mereka dan Pandangan Satu Sisi

Mereka dan Pandangan dari Satu Sisi

Saya membaca sekilas tentang share-share dan pandangan politik akhir-akhir ini.
Tidak tertarik untuk menanggapi meskipun beberapa opini saya sempatkan untuk membaca dan memahami. Kebanyakan opini sekarang memandang tidak objektif terhadap persoalan yang ada didepannya, menekan kuat dari satu sisi dan lemah disisi lainnya. Bereaksi keras jika merasa dipojokkon atau sedang merasa diatas angin, merasa benar dari sudut pandangnya sendiri.
Sebut saja, nun jauh disana, di Kabupaten asalku, Dairi, saya lihat ada beberapa teman sòsmed yang rajin menshare tentang salah satu calon dan menjelek-jelekkan calon yang lain, seakan-akan tidak ada lagi hal positif yang dimiliki calon tersebut.
Atau sebut jugalah organisasi Mawar Melati yang selalu over reaktif jika ada sedikit gesekan dengan organisasinya, selalu merasa benar dari sudut pandangnya.
Hal lainnya terlihat juga dari keadaan yang sepertinya melebih-lebihkan dalam hal penyampaian, media sepertinya sangat berlebihan ketika meyampaikan sesuatu hal hanya untuk menggaet viewer yang lebih banyak.
Dilain pihak, netizen dunia massa merespon lebih agresif lagi, menshare tanpa memproses informasi.
Merasa apa yang dibaca dan ditemukannya sudah 100% benar tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu.
Ah, tapi apalah boleh dikata.
Sebenarnya aku tidak mau sibuk mengurusi semua itu apalagi hanya dengan sebuah postingan opini di Medsos, sepertinya masih lebih enak mendengarkan musik melow sambil membaca Novel terjemahan, atau minum anggur merah sambil bercengkerama dengan kawan-kawan, menikmati sore dengan segelas kopi atau menyelesaikan kerjaan sambil dengan radio.
Ya, semuanya bisa dilakukan dengan baik tanpa memperdulikan apa yang sedang terjadi dijagat maya itu.
Meskipun begitu, kadang aku berpikir sampai dimana pandangan satu sisi itu tetap bertahan?
Karena aku tau sendiri itu tidak enak, butuh sesuatu dari sisi lain untuk melengkapi 😅
Nah, mungkin jadilah bijak dengan apa yang ada sambil ingat mencari seseorang untuk melengkapi disisimu 😎

Minggu, 11 Maret 2018

Waktu, Kita dan Jalan

Beri warna pada goresan hitam putih yang kita miliki untuk merangkai alur cerita yang membentang dalam irama waktu.
Catatan-catatan yang terbuang dan impian yang terpendam, jalan-jalan masih banyak persimpangan dan bunga-bunga belum mekar.
Kita masih asik, disebuah jembatan untuk mengukur sebuah kenangan, sedang riak-riak ombak adalah salam yang menyuruh kita segera beranjak keseberang.
Tatap mata yang sayu, beradu pada pada cahaya mentari sore yang enggan dan malu-malu, burung-burung camar yang rindu pada tepian-tepian danau.
Kata-kataku masih terangkai seperti dulu, seperti aliran-aliran pancuran yang bersatu mencapai dinding-dinding kenangan berlumut, suaranya merdu disambutlambaian merdu daun-daun bambu, dan tentang semua itu, sampai dimana aku akan berlutut didepan waktu?
Perjalan datang dan pergi, kita tersenyum tapi tidak mengerti.
Waktu membuai, membawa kita kejarak yang semakin jauh lagi
Surat-suratku terbengkalai dan rindupun memuai
Mencoba mengerti, pada tetes embun dideunan pagi hari
Dan salam-salam pada angin yang berhembus lalu pergi
Perahu kertas itu lagi yang terpernah sampai

Hai,
Sampai dimana kita bisa membingkai waktu yang berbeda ini,
Cerita-cerita tanpa makna, seperti tempo hari dalam sebuah museum waktu dengan para pencuri kisah yang mengitarinya
Kau adalah sebuah kata, yang tersusun rapi dengan penggalan sempurna, dan kita punya cerita yang sama dalam susunan peluang.
Aku tak mencatatmu menjadi sebuah cerita, tetapi ingin menguraikanmu menjadi untaian waktu disuatu masa, sebuah defenisi yang nyata diujung jalan kita.
Sampai dimana?
Sampai disuatu waktu, disebuah museum ujung jalan dan waktu berhenti.
Sebuah cerita dimulai dengan alur mundur dan perlahan waktu mulai mengikuti.
Sebuah Imajinasi yang kita coba mencari arti
Karena itulah sebenarnya tujuan akhir hidup ini
Memahami dan untuk menjadi.

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...