Selasa, 24 Oktober 2017

Curhat dengan Senior

Selamat Borngin Uda..
Lao cerita sekaligua curhat jo au tu uda dalam hal anak muda :D

Dalam bahasa Indonesia da uda..

Saya punya problem dalam hal hubungan, misalnya saya suka dwngan seorang gadis, saya mendekatinya dan ketika sudah dekat tidak pernah berakhir dengan sebuah hubungan/pacaran. Entah mengapa bisa begitu uda, sudah berkali-kali aku mencoba tetapi tak pernah ada yang berakhir dengan status pacaran.

Awalnya dulu saat kelas satu SMA di Kampung, saya suka seorang teman sekelas boru Malango, saya sudah sangat intensif mendekati dia bahkan sampai-sampai kubuatkan buku puisi untuk dia. Dia juga memberikan respon yang positif tetapi aku tidak pernah mengajaknya untuk pacaran/menyatakan cinta sampai berbulan-bulan sampai akhirnya dia pacaran dengan temanku dan mengembalikan buku puisiku, hingga saat kuliah semester 5 kami pernah sama pulang kampung, dia cerita samaku bahwa dulu dia sangat suka samaku, tapi katanya aku php dan saat itupin dia masih suka samaku uda, tapi rasanya udah berbeda samaku, meskipun dalam hati masih ada getar-getar cinta pertama itu.
Lalu ketika kelas 2 SMA saya kenalan dengan teman sekelas baru pindahan, kalau sekali ini kami langsung pacaran hanya dengan selang dua minggu saya berhasil menembak dia, tetapi diam-diam saya juga menembak dan pacaran dengan seorang junior yg terkenal pintar :D
Tak selang beberapa lama dia langsung memutuskan saya dan juga hubungan saya dengan junior itu tak ada status sampai hari ini.
Kelas tiga SMA kembali saya menyukai seorang teman sekelas, tetapi saya memendamnya dan tidak seorangpun tau, kali itu aku sangat rajin mengsms dan menelepon dia uda. Tapi di sekolah kami tidak teguran, rasanya jantungku mau copot saja dan mukaku memerah macam tomat kalau jumpa dia, pokoknya rasanya klepek-klepeklah aku uda. Tapi problemnya adalah aku tidak pernah menyampaikan bahwa aku suka padanya, padahal aku sangat sering menelepon dan mengesmsnya tapi tak pernah ngomong kalau bertemu, hahaha
Sampai kami tamat sekolah, kami bahkan masih begitu-begitu saja.
Saat kuliah sampai semester 3 saya tidak ada cerita tentang pacaran meskipin beberapa kali kepincut sama gadis-gadis cantik di kampus hingga menjelang awal semester 4 saya berkenalan dgn boru Siringoringo orang Tarutung dan saya coba mendekatinya tetapi tumbang dengan cepat karwna pacarnya Ganteng dan bawa Mobil uda, hahaha..
Semester 5 awal, sebuah momen yg sangat menyentuh mungkin uda, mungkin disitu aku percaya cerita ttg cinta pada pandangan pertama :D
Ketika saya dan teman-teman sedang ke Air Terjun dua warna, ada teman satu kos teman saya ikut, junior saya uda boru Panjaitan, pas pertama lihat dia, berdesir hati ini, hahaha..
Ditambah satu harian kami bersama, rasanya gimana gitu. Tapi sesudah perjalanan itu, kami libur dan pas masuk kuliah, aku dapat sms nanya bisa atau nggak ngajari.. Agak penasaran kubalaslah, rupanya boru Panjaitan itu uda.
Jadi, seringlah aku jumpa sama dia, dan kawan-kawanku sudah menyatakan dia pacarku, hampir setiap hari sabtu dan minggu saya datang ke kontrakannya utk belajar bareng  :D
Hingga suatu hari pas kutelepon dia malam minggu, mau menyatakan cinta, tetapi baru pas berbasabasi, dia minta maaf menutup telepon dan minta telpon nanti aja tapi nomornya tidak aktif sampai tengah malam uda.
Sesudah itu dikampuspun jarang bertemu    kami.
Dan sejak itu tidak pernah ada komunikasi sampai pas saya mau meja hijau dia menginbox FB saya menanyakan jam berapa siap meja hijau dan minta nomor. Kukasih.
Besok sorenya hanya sms menyatakan selamat atas meja hijau.
Saat saya wisuda, dia meneleponi saya, katanya mau berpoto bersama dan kenalan dengan orang tua tetapi karena mama dan bapa buru-buru pulang saya tidak jadi bertemu dengan dia.
Lalu malamnya dia menyatakan kecewa sama saya.
Tetapi sebenarnya, diawal semester 6 sampai hari ini juga saya dekat dengan teman satu stambuk uda, boru Simanjuntak.
Kami berkenalan saat satu mata kuliah, lalu saat semester 7 kami sering bersama, saya rajin menemaninya mengerjakan skripsi, mengerjakan tugas bersama dan mencari buku kesana kemari dan sharing banyak hal.
Kami juga sering telponan dan chating, tapi tak pernah membahas masalah asmara dan cinta gitu uda.
Kami selalu bicara tentang pendapat, tentang pelajaran, tentang masa depan, cerita tentang teman-teman dan sekarang tentang kerjaan dan cerita-cerita lain. Sesekali aku juga menulis surat kepadanya, dalam bentuk email, kadang kami juga saling support. Tapi yang aku bingung sudah bertahun-tahun hubungan kami masih begitu-begitu saja.

Jadi uda, yg kubingungkan itu bagaimana mengarahkan hubungan kami kearah berpacaran, ataukah kami tetap menjalaninya begitu saja? Karena memang sampai hari ini saya dan dia tidak ada ikatan dan dia juga tidak berpacaran dengan orang lain.

NB : Ini curhat saya uda, dan boru yg didalam tulisan ini real :D

Maulite Godang

Sabtu, 21 Oktober 2017

Buat Teman

Buat Teman.

Kawan, apa kabarmu?
Banyak cerita yg kita lewatkan, tak inginkah kau kita bisa kembali mengulangnya?
Hidup tak segampang yg kita pikirkan, hidup ternyata harus sendiri-sendiri dan terkadang juga harus saling mengingatkan. Bukan sombong, tapi kadang aku bingung karena kita hampir selalu tidak punya waktu ( dalam hal ini aku kurang setuju, kitalah yg tidak bisa  membagi waktu).
Kawan, kau taukan, hidup adalah kenyataan, bukan hayalan sebagaimana kita dulu bercerita tentang masa depan, ternyata semua berlainan kawan.
Kau ingatkan, dulu bagaimana kita bercerita tentang gadis-gadis cantik teman sekelas atau juga junior kita, tentang gadis pintar yang susah minta ampun mendekatinya atau cerita-cerita kecil yg kita lupa endingnya :D
Begitulah, cerita itu selalu terkenang jika suatu saat kita mengingatnya.
Kadang kita juga bercerita hal-hal kecil bahkan tertawa menertawakan kebodohan, tentang si x gadis yg kutaksir dan diam-diam kalian juga menyukainya dan masih banyak lagi kawan, masih sangat banyak yg diingat dan juga yg terlupakan.
Kubaca catatanku satu persatu, kubayangkan mengapa dulu aku menulis itu, rupanya pemikiranku selalu dipengaruhi oleh banyak hal dan kadang tak menentu.
Kawan, seiring waktu berlalu, aku ingin bercerita padamu.
Hidup tidak sekacau yg kita bayangkan kawan, hidup itu juga tidaklah melulu pada layar datar yg menari-nari atau pekerjaan kita yg setiap hari menanti.
Hidup kita masih panjang dan banyak hal yg masih bisa kita nikmati.
Ya, kita bisa menikmati semua kawan, selama kita masih punya niat memperbaikinya.

Minggu, 15 Oktober 2017

One Moment Time

Misalkan, ditepi sungai M yg mengalirkan kenangan tentang rasa rindu sepasang remaja tempo dulu, dan kini rindu itu jadi sepenggal novel yang tidak selesai-selesai. Dan misalkan juga, disuatu sore yang sederhana, mereka duduk ditepian sungai yang mengalir kebarat, lalu angin sepoi berhembus mengalunkan kenangan tanpa defenisi. Akan adakah suatu hari nanti yang bertanya siapa nama kedua remaja yg sedang jatuh hati itu?
Aku tidak tahu, tapi setelah sekian lama dan waktupun berlalu, dikota T yg jg dilalui sungai M, ada sebuah konser Band Terkenal Swedia. Sepasang suami istri datang menonton konser itu, dan dari jauh seorang lelaki memandanginya dengan seksama, dia masih mengenal perempuan itu, semuanya masih bisa tergambar jelas baginya, sebuah sore ditepi sungai M, memandang matahari yg seakan terbenam di hilir sungai M, senyumnya yg menyatu dengan hiruk pikuk burung-burung camar, sebuah hari yg sempurna kala itu.
Lalu terdengar sebuah dari panggung, "This is the last song, 'Thats why'..."
Lalu perlahan, lagu mengalun, kembali mengantarkan suasana disuatu waktu dan entah mengapa ada suatu ingatan yang memang harus dilupakan..

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...