Harian




Mungkin karna kita semua lebih sering memilih kenyamanan itulah sehingga kita tidak ada perkembangan, kita sudah terperangkap dalam zona nyaman yg ternyata membodohi itu, menokoh2hi kita yg lebih pintar dari dia. Tapi apa daya jika kita merasa takut kalau diluar zona nyaman itu kita tidak menemukan apa2?
Lebih baik mati karena berjuang dari pada hidup tanpa melakukan apa2.
Itulah yg bisa saya katakan untuk kita coba menjadi org luar biasa yg mencoba keluar dari zona nyaman.
Sampingan
mungkin kalau kau tanya aku adalah org yg paling suka mencari kenyamanan, bukan kedamaian.
Kadang aku heran mengapa demikian?
Kau perlu membedakan kenyamanan dgn kedamaiaan, dalam keadaan yg nyaman kita sering lupa semua tugas dan tantangan, tetapi kedamaian kiata capai setelah melakukan tugas dan tantangan.
Tapi entah mengapa senua orang terlebih dahulu mencari kenyamanan sehingga tidak ada perkembangan menuju kedamaian.
Sampingan
Aku ingin terbebas dari semua ini, dari kemunafikan yg telah kulakukan, berpura2 berkelakuan baik agar baik dilihat org, berpuar2 berpengalaman dan bangga akan kebohongan.
Kadang aku menyadari bahwa semua yg kulakukan adalah kepahitan, tapi entah mengapa aku sangat sulit untuk melapaskannya.
Terkadang menurutku lebih baik menjadi seorang pribadi yg sendiri tetapi jujur dari pada disukai banyak orang dengan kebohongan (munafik)
Sampingan
kadang saya sangat menkuatirkan kekompakan yg berlebihan, kadang juga saya menakutkan perhatian yg melebihi biasanya, kata2 yg mencolok.
Tetapi mungkin itulah kekuatiran dan ketakutan, sangat sulit aku lepas dari mereka, dari ketakutan yg selalu menakuti.
Sampingan
Jika jalan tidak berarah kemana kita akan melangkah?
Hidup itu terarah, menuju kebahagiaan yang ada di kompas hidup. Tetapi lelah aku mencari, tidak ada kutemukan yang berarti.Berulang kali kubaca catatan yang kutulis beberapa hari lalu, berulang kali juga aku tidak menemukan maknanya.
Kapan ada jalan yang tidak berarah?
Beberapa kali ª‎​Ƙΰ berpetualang darikampung ke kampung,dari gunung ke gunung untuk berpetualang. Tetapi bukankah ª‎​Ƙΰ ª‎​Ƙΰ selalu menemukan jalan? ª‎​Ƙΰ juga selalu menemukan arah untuk pulang, tetapi mengapa ª‎​Ƙΰ bisa menuliskan jalan yang tidak berarah?
“Mungkin kau menemukan ide baru untuk menulis novel..” Kata kawanku sesama penulis beberapa hari lalu. “.ungkin kau menghayal.” Kata yang lain. “Kebanyakan baca filsafat” kata temanku yang ternyata juga suka baca buku filsafat itu.
Tidak, saya rasa tidak ada yang benar.
Beberapa hari lalu saat saya sedang mempersiapkan diri untuk menulis sebuah cerpen yang akan diikutkan untuk lomba online (yang statusnya katanya kebanyakan tidak jelas dan biaya pendaftarannya sepuluh ribu percerpen itu) ª‎​Ƙΰ menuliska judulnya jalan tak berarah, setelah itu ªkΰ mencoba menuliskan kalimat pengawalnya, tetapi tidak bisa.
Sampingan
sering dihantui ketakutan, dari pikiran sendiri bahkan sering disiksa oleh ketakutan itu, ketakutan yg menyiksa.
Kadang aku tidak dapat melukiskan ketakutan itu, ketakutan bodoh yang teramat bodoh.
Kadang aku berpikir apakah seorang profesor, seorang president atau bahkan seorang sekretaris jenderal PBB permah dihantui ketakutan?
Seorang Tentara dihantui ketakutan?
apakah dasar dan inti ketakutan itu semua sama?
semoga tidak
Sampingan
banyak sekali hal yg kuinginkan, mulai dari kekayaan sampai kehormatan.
Tetapi dalam waktu yg singkat semua hanya akan jadi kenangan.
Roda terus berputar hingga sampai pada tujuan.
Karena itulah lebih baik tidak punya kekayaan tetapi menikmati hidup.
Tujuan kita pada dasarnya adalah untuk bahagia, untuk bisa tertawa dan menikmati dunia dgn sempurna, tetapi semakin lama tujuan itu semakin luas dan semakin banyak dibutuhkan untuk pemenuhannya.
Aku hanya butuh hidup utk hidup yg sesungguhnya.



Sampingan
kadang kesendirian itu dibutuhkan untuk menciptakan keindahan.
Dibutuhkan juga untuk mencapai sebuah keinginan melalui perenungan.
lebih baik kesepian tetapi menemukan makna dan tujuan hidup dari pada keramain yg hanya menyisakan penyesalan.
Hidup itu singkat, benar2 singkat, tidak ada yg bisa dibanggakan dalam waktu yg singkat itu karena memang tidak ada yg bisa kita kerjakan dalam waktu yg singkat itu.
sekali2 ambillah waktu untuk merenung dan memaknai hidup
Sampingan
kadang sendiri itu dibutuhkan untuk merenungi dan memaknai kehidupan.
pemaknaanlah yg dibutuhkan untuk dapat mengucap syukur akan keadaan, karena dalam ucapan syukurlah sebagai bukti bahwa kita mengakui bahwa kita selalu ada dalam keyakinan kepadaNya.
Sendiri, kita mengetahui bahwa tidak selayaknya kita harus terus menuntut akan segala keadaan karena hidup adalah cerita, sebuah kehidupan yang harus dihidupkan.
Sampingan
kembali menjalani perkuliahan, kembali dengan komitmen, kembali dengan kehidupan anak kost.
Komitmen, komitmen.
semoga catatan ini dapat mengingatkanku agar selalu memegang komiten.
Beri aku kasih, teguhkan visi dan menjalankan komitmen.
Sampingan
apa yg kau cari?
waktu?
ia berlalu tanpa mau menunggu
apa yg kau mau?
rindu?
rindu berpaut pada batu
aku ingin engkau tahu
bahwa rindu itu waktu
rindu itu galau
aku dan engkau akan termangu
menikmati sisa sendu dan rindu itu
tetapi maukah engkau memegang komitmen tentang sesuatu?
kita akan bersama sepanjang waktu
menuju himalaya dipuncak mimpi iti
Sampingan
Selama pendidikan masih bisa aku tempuh, aku akan menempuhnya bahkan sampai tingkat pendidikan tertinggi.
Aku ingin mengelilingi bumi, berpetualang dan hidup bersama semua orang, melihat mereka dan mempelajari hidupnya.
Tertawa dan beribadah bersama keluarga, aku ingin bahagia jika melihat orang2 disekitarku jg bahagia.
Aku ingin menjadi berkat bagi orang-orang disekitarku, Diberkati untuk menjadi berkat.
Sampingan
tidak perlu munafik jika anda tidak memegang komitmen hanya untuk memperbaiki nama.
ya, komitmen memang harus di pegang teguh dan komitmen dpt memperbaiki nama bahkan dpt meningkatkan martabat karena itulah banyak yg munafik dgn membohongi dirinya sendiri dan orang lain.
komitmen itu sadis, seperti pedang bermata dua.
komitmen bisa menyayat diri sendiri bahkan orang lain yg kita percayai.
Pegang komitmen.
Jaga diri agar tetap bisa berkomitmen.
Sampingan
tidak perlu munafik jika anda tidak memegang komitmen hanya untuk memperbaiki nama.
ya, komitmen memang harus di pegang teguh dan komitmen dpt memperbaiki nama bahkan dpt meningkatkan martabat karena itulah banyak yg munafik dgn membohongi dirinya sendiri dan orang lain.
komitmen itu sadis, seperti pedang bermata dua.
komitmen bisa menyayat diri sendiri bahkan orang lain yg kita percayai.
Pegang komitmen.
Jaga diri agar tetap bisa berkomitmen.


Sampingan
Pernah menyesal?
Pernah, sudah tentu jawabnya itu.
Pernah ingin mengubah kenyataan setelah menyesal?
Pernah.
Mungkin aku adalah orang yg berkali-kali menyesal, tetapi tidak beranjak dari penyesalan itu karena apa yg kita sesali itu kadang adalah dosa tetapi kita sukai.
Tetapi entahlah, aku hanya ingin mengisi hari-hariku dgn kesenangan tanpa menyisakan penyesalan.
Sampingan
bagaimana rasanya berharap?
Berharap itu adalah sebuah implikasi dari pengharapan.
Kalau kita punya pengharapan sudah pasti kita berharap atas pengharapan itu.
Tetapi ingatlah pengharapan tanpa iman itu siasia.
seperti halnya saya berharap seorang gadis yg saya kagumi menjadi kekasih saya. Tetapi saya sendiri tdk yakin bahwa
saya sedang malas mengetik
Sampingan
Andai aku ditanya apakah keinginanmu?
Aku ingin semua orang saling mengasihi, saling mengerti, saling percaya dan mempercayai.
Aku ingin semua orang dapat hidup bersama, sejahtera dan tidak ada yg disebut kemunafikan.
Pura2 mencinta, cinta yg semu.
Melayani, pelayanan yg mencari nama.
Memberi pendapat biar kelihatan hebat.
Sampingan
kepala dua?
hahah, tidak kusangka menyongsong sudah.
kapan kita mengulang usia belasan itu?
kapan kita mengalami masa2 puber lagi?
masa2 cinta monyet dgn janji2 yg tidak masuk akal dan logika.
kini harus berkomitmen, berkomitmen akan cita2, berkomitmen akan pelayanan dan pencapaian target.
Menyedihkan memang menjadi dewasa, menyedihkan memang menjadi org yg bertanggungjawab, menjadi orang yg memandang masa depan dan berharap suatu kebahagiaan.
Sampingan
Aku sering memimpikan mempunyai seorang teman untuk bercerita tentang hari2, aku jg sering menginginkan waktu berlalu dgn teman spesial untuk tertawa.
Ya, itulah yg sering diinginkan seorang kesepian (kesepian yg tidak layak disebut kesepian).
Sampingan
aku ingin mencatat semuanya yg kulalui, aku ingin mengenangnya suatu saat nanti, tersenyum membacanya atau meneteskan air mata karenanya.
Tapi ada kalanya aku sadar hanya aku sendiri yg akan membacanya, hanya aku sendiri yg memaknainya hanya aku dan bahkan hanya aku.
Itulah yg sering membuat aku malas mencatatnya, malas menceritakan hari2ku karena tidak akan ada yg tau bahkan tidak akan ada temanku untuk menertawai catatanku.
Sampingan
Jika engkau berjanji pd org lain, mungkin itu hal yg biasa, bagaimana halnya jika engkau berjanji kepada dirimu sendiri?
mungkin kita srg berjanji pd diri sendiri, berjanji utk ini, itu atau hal yg lainnya. tetapi ketahuilah berjanji kpd diri sendiri itu harus dimulai dgn kalimat bijak “berjanjilah pd dirimu sendiri bahwa engkau berjanji akan menepati janji” kalimat yg rumit bukan?
karena itu hendaklah kamu mengerti bahwa berjanji itu juga rumit apalagi belum ditepati.


Sampingan
Aku pernah berjanji pd seorg gadis yg sempat jadi pacarku bahwa aku hanya akan mencintai dia hingga akhir waktu. kdg saat mengingatnya aku tertawa, tertawa sendiri karena hubungan kami tidak berlangsung lama hanya beberapa bulan saja, lalu setelah itu saya dgr dia sudah punya pacar lagi dan aku tidak peduli.
Itukah yg dinamakan cinta hingga akhir waktu itu?
kdg janji adalah sumpah serapah yg serakah, ucapan yg tidak terarah dan hanya untuk harapan yg membuat org mendengarnya dengan pasrah.
Sampingan
Hari hari ini kdg menyebelkan, mengucap janji, melupakan janji, mengingkar janji,memilih. dipilih atau kecewa dgn pilihan.
Hari2 ini juga kdg menyedihkan, kecewa, putus asa atau hal2 lain yg menghinggapi jiwa.
Kadang aku menikmatinya, tetapi lebih sering frustasi karenanya.
kdg aku mencoba menikmatinya, tapi tidak disangka lebig sering sakit hati karenanya.
Tetapi hari2 tetaplah waktu yg berlalu, dia selalu ada untuk masa depan dan masalalu, mgkn saat nanti atau esok aku baru tau makna sebuah janji n wktu.
Sampingan
aku tidak pernah menyakan pd orangtuaku mengapa aku hidup.
aku jg tdk pernah menanyakannya pada Tuhan.
tetapi aku pernah mencoba mencari maknanya.
tidak pernah kutemukan, hanya saja aku mencoba mencarinya melalui jalan2 yg kulalui.
Sampingan
aku jatuh cinta pada waktu, aku juga jatuh cinta pada hujan, aku jatuh cinta pada malam.
Sayangnya aku sgt sulit jatuh cinta padanya, pada puisi yg gemulai, pada prosa yg menarik hati dan untaian kata2 romansa yg menggoda.
ah, memang katanya hidup ini sia2 saja seandainya semua datar, tetapi apalah boleh dikata
bukan kita adalah manusia dan Tuhan adalah Pencipta serta penguasa, bagi Dialah semuanya dan kita tinggal menerima Kehendak Nya. Dan karena itulah aku bisa menerima kesendirianku ini, Semu.
Sampingan
aku ingin hidup, hidup sebagaimana hidup yg sesungguhnya.
aku ingin menikmatinya, merasakan keindahan saat mengasihi dan dikasihi. saat memperhatikan dan memperhatikan.
indah bukan?
Ya, tetapi mungkin hanya catatan2 inilah yg bisa kuperhatikan saat ini, saat nanti mungkin juga akan ada seorang gadis yg memperhatikan catatanku ini, seorg gadis yg sedang iseng dan tertarik akan catatan2 aneh tanpa makna ini lalu..
tetapi aku tahu aku tidak sedang mengharapkan kejadian seperti dalam cerita.
Sampingan
bagaimana rasanya jika hidup ini penuh komitmen?
entahlah aku tidak tau, karena aku sangat jarang memenuhi komitmenku sendiri.
Sangat menyedihkan bukan?
Ya, begitulah. Meskipun kadang2 ada luka yg menyayat saat menyadari bahwa aku telah menginggkari komitmen itu. Teatapi apa boleh buat? Aku telah berkali2 mencoba untuk memegang komitmen itu, tetapi tidak pernah ada yg memperhatikanku dan mengingatkanku untuk selalu menjaga komitmen itu.
Menyedihkan bukan? Tetapi apa boleh buat? itu adalah hidup.
Sampingan
hening?
sebuah defenisi suasana yg identik dgn kesendirian. Hening, nama kekasih waktu saat aku merinduinya yg kelabu.
Dan
Hening diujung senja, sebuah cerita tentang masa tua.
Apakah engkau mengenalnya?
Hening itu rindu.
Hening itu pilu.
Hening itu tatapan kekaguman yg sendu.
Hening itu adalah dirimu disalah satu sisi waktu.
Ya, kau
Gadis bisu dlm catatanku.


Sampingan
Andai jarak adalah rindu dan andai waktu adalah rasa mungkinkah engkau dapat mengerti mengapa aku memuja?
Ada saat menunggu, saat bersama dan berpisah tetapi pernahkah engkau bayangkan saat diantara ketiganya?
Saat itu adalah ketidakjelasan harapan, rindu dan keinginan-galau-.
Tetapi bagaimana jika seandainya jejak dapat bercerita dan tatapan dapat berkata?
Mungkinkah akan ada kisah dgn jarak terjauh diujung waktu?
Mungkinkah akan ada untaian kemelut rindu yg buatmu terpukau?
Jawab aku-waktu-.
Sampingan
Kalau mungkin ya, aku ingin mencatat tentang semuanya.
Kalau itu nyata, aku yakin harapku tidak sia-sia.
Pernahkah engkau membaca tentang harian dan sebuah peristiwa saat seseorang jatuh cinta?
mungkin engkau menyangka bahwa mereka yg jatuh cinta akan tergila-gila dan mebuk kepayang atau bisa saja menjadi penyair tiba-tiba.
Cukup aneh memang, tetapi mengapa bisa?
Hendaklah kita mengerti apa yg dipikiran kita dan hendak pulalah kiranya kau mengerti bahwa aku mencintaimu-waktu-.
:D
Sampingan
Kalau mungkin ya, aku ingin mencatat tentang semuanya.
Kalau itu nyata, aku yakin harapku tidak sia-sia.
Pernahkah engkau membaca tentang harian dan sebuah peristiwa saat seseorang jatuh cinta?
mungkin engkau menyangka bahwa mereka yg jatuh cinta akan tergila-gila dan mebuk kepayang atau bisa saja menjadi penyair tiba-tiba.
Cukup aneh memang, tetapi mengapa bisa?
Hendaklah kita mengerti apa yg dipikiran kita dan hendak pulalah kiranya kau mengerti bahwa aku mencintaimu-waktu-.
:D
Sampingan
Tidak ada yg mau kucatat, terlalu banyak pemikiran yg membuatku terhenyak.
Tetapi satu yg kubanggakan untuk dapat bersyukur, satu minggu ini aku bisa memegang komitmenku dan kuharap ini dapat terus berlangsung.
Sampingan
Pernah dengar lagu westlife season in the sun?
Ya, hidup ini adalah musim, ada musim bahagia, jatuh cinta, sedih, patah hati, patah semangat dan sebagainya.
Apa yg dapat dipelajari dari sana?
Belajarlah menikmatinya, saya pernah membaca bahwa apapun akan terasa indah jika kita mencoba menikmati dan mensyukurinya0
Kalau sudah di syukuri, apalagi yg kurang?
Tidak ada, kita tinggal menikmati musim itu sambil menuliskan cerita tentang musim itu. Menyenangkan bukan?
:D
Sampingan
Satu waktu, satu cerita tetapi jutaan kata bisa tercipta.
Rindu itu seperti kekwatiran yg kita sendiri tidak tau apa, rindu kepada yg tidak tau kita merinduinya, seperti menyukai pelangi. Kita mengaguminya, merinduinya tetapi pernahkah dia tau kalau kita merinduinya?
Ya, kita kadang tau bahwa kita melakukan hal yg sia2, tetapi mengapa kita terus2 melakukannya? apakah kita ingin ada hal kebetulan dari kesemuaannya itu dan kebetulan itu akan berpihak kepada kita?
kalau ya, selamat menunggu kebetulan saudaraku
Sampingan
bagaimana rasanya jika masalalu menyinggahimu?
Ya, masihkah engkau berharap akan masalalu yg menyinggahimu itu?
Hari ini masalalu menyinggahiku, ya, sedikit catatan puisiku yg sempat memenuhi hari-hariku. Masalalu yg sempat membuatku terpesona dan penuh harap, tetapi aku tahu bahwa waktu adalah waktu dan masalalu adalah masalalu, sehingga biarlah yg lalu berlalu dan mari mengubur masalalu. Bukankah masih ada hari esok yg begitu cerah?
tetap semangat.
:D


Sampingan
Selayaknya waktu
aku termangu
menantimu
diantara sunyi itu
selayaknya ragu
bayangmu menjamu
mengukir satu masa yang kelabu
dalam kesunyian yang beku
aku tidak tau kapan kau punya waktu
tetapi saat harap menyatu
ragu meluruhkan waktu
kuputuskan menunggu
untuk menjelma harapku jadi nyata saat menunggu
Sampingan
Ah, rasanya sepi itu tidak bisa kuucapkan dgn kata2..
Tidak tau mengapa kesepian itu muncul begitu saja, kesepian yg datang dgn mengumbar semua kenangan, masalalu bahkan penantian akan seorang wanita yg sudah punya kekasih, seorang wanita yg utknya aku sering menulis..
Tapi pernahkah dia tahu kalau ternyata aku menulis untuknya, aku menyukainya,mengaguminya?
Ah, aku tidak tau.
Tetapi aku ingin suatu hari nanti dia membaca blog ini, dia mengerti bagaimana rasanya menunggu.
Aku menyukainya-S.I.S
Sampingan
Aku tidak tau mengapa, hari ini tiba2 saja kesepian menghinggapiku.
Ya, kadang aku tidak mengerti mengapa ini bisa datang dengan sendirinya dan kalau rasa sepi ini datang dalam diriku rasanya banyak yg hilang, hilang entah kemana dan hari2ku dilanda kemalasan yg tidak tanggung rasanya, pikiranku dan angaanku berpetualang entah kemana, rasanya aku ingin diam dan mengurung diri, menutup pintu hati, menutup jiwa.
Ah, ternyata beginilah rasanya kesepian itu.
Ya, aku sebagai lelaki masih bisa merasakan-kesepian
Sampingan
Hei, aku semangat hari ini. Tadi malam aku telah memulai proyek penulisan novelku yg telah kurancang berbulan-bulan yg lalu. Dan aku berharap dapat menyelesaikannya selama liburan ini. Ya, liburan semester ganjil sebelum menyambut semester genap.
Taukah engkau tema apa yg kubuat?
Temanya adalah tentang masa SMA walaupun kebanyakan di ubah, tetapi aku akan mengusahakannya semenarik mungkin.
oke?
ditunggu ya, semoga bisa siap.
Sampingan
PKK : Dame Ifa Sihombing (Alumni FMIPA USU, Dosen FKIP Matematika Universitas HKBP Nommensen)
AKK :
1. Eko Adriano Sihotang , FE/Manajemen 12
2. Lastarida Purba, FE/Akuntansi 12
3. Rinaldi Sinaga, FE/Akuntansi 12
4. Tio R Saragih, Fakultas Hukum 12
5. Tetty, FISIP/ Administrasi Negara 12.
Sampingan
Kadang aku tidak mengerti mengapa ada orang yg galau kalau tidak punya pacar di malam minggu. Dan jujur saja saat aku mencatat ini aku jg sedang tidak punya pacar dan jg sdg berkomitmen utk hal yg berhubungan dgn itu.
kembali ketopik : mengapa ya? apakah tanpa pacar hidup ini hampa rasanya? Bahkan kulihat byk tman2 di jejaring sosial yg mengupdate kegalauaannya jika tiba malam minggu karena gk punya pacar, tetapi entahlah mungkin masih begitulah pemikiran mereka.
Sampingan
Aku ingin mengucap syukur, berterima kasih kepadaMu Tuhan, sebab apapun yg Engkau lakukan adalah rancangan. tidak pernah ada yg kebetulan.
Tuhan bantu aku untuk dpt berkomitmen bulan ini sehingga aku dpt melaluinya dgn tetap mengucap syukur dan tetap mengandalkanmu dlm setiap kegiatanku.
Engkau tau aku adalah yg lemah dan mudah tergoda dunia, tetapi aku yakin bahwa Engkau akan menguatkan aku, Engkau menopangku.
Biarlah aku tetap bersamaMu.
Amin


Sampingan
Selamat datang februari, Ya selamatdatang bulan kedua untuk tahun ini, aku punya satu resolusi yg harus bisa kulakukan bersamamu februari.
Aku tahu bulan ini adalah bulan untuk liburan bagi kampusku tetapi aku ingin juga bulan ini aku tidak berhenti untuk menulis.
Dan yg terpenting adalah aku bisa tetap semangat dan tidak membuat masalah yg besar seperti liburan tahun baru itu. Aku berharap bisa menikmati semuanya, bisa menikmati kost baru nantinya dan bersyukur akan segala sesuatu yg aku miliki.
:D
Sampingan
Hai, aku ingin bertanya : adakah salah satu resolusimu untuk tahun 2014 yg sudah tercapai di bulan ini? Kuharap jawabannya “ya”
Oya, bulan ini saya membaca beberapa Novel ( Edensor, Autumn in Paris) dan menulis beberapa puisi tetapi saya tidak sempat menyelesaikan cerpen yg gantung dari tahun kemarin.
Heheheh :D , jangan ditiru ya.
Bulan Januari ini juga saya UAS, makanya gk sempat memikirkan cerpen.
Tapi ada komitmen selama liburan ini untuk menulis novel, nantilah dilihat apa judulnya ya.
:D
Wokee?
Sampingan
Pernahkah engkau berjanji?
Kurasa ya, engkau pernah berjanji sama sepertiku yang pernah juga berjanji.
Lalu apakah engkau pernah mengingat janjimu atau bahkan engkau sendiri lupa dengan janji yang engkau ucapkan?
kurasa ya juga bukan?
hahah kawan.
Terlalu mudah mengungkapkan janji itu bukan?
terlalu mudah juga untuk melupakannya, bukankah aku juga pernah melakukan sesuatu yang terlarang dan aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak melakukannya lagi?
Aku ingin berkomitmen, aku yakin aku bisa.
Sampingan
Rasanya dosa yang paling besar itu adalah saat kita sudah tahu itu salah tetapi tetap melakukannya.
Ya, itulah aku.
Berkali-kali kutau itu salah berkali kali pula aku mengulanginya.
Berkali-kali menyesal tetapi masih tetap melakukannya.
Ah,Tuhan kapan aku bisa menyerahkan diri sepenuhnya kepadamu dan terhindar dari nafsu dunia?
Tuhan bantu aku..
Aku ingin berkomitmen menjadi pelayanmu meski aku tau aku tidak layak seikit pun untuk hal itu, tetapi aku yakin ENGKAU akan merangkul anak domba yang hilang.
AMIN
Sampingan
Rasanya dosa yang paling besar itu adalah saat kita sudah tahu itu salah tetapi tetap melakukannya.
Ya, itulah aku.
Berkali-kali kutau itu salah berkali kali pula aku mengulanginya.
Berkali-kali menyesal tetapi masih tetap melakukannya.
Ah,Tuhan kapan aku bisa menyerahkan diri sepenuhnya kepadamu dan terhindar dari nafsu dunia?
Tuhan bantu aku..
Aku ingin berkomitmen menjadi pelayanmu meski aku tau aku tidak layak seikit pun untuk hal itu, tetapi aku yakin ENGKAU akan merangkul anak domba yang hilang.
AMIN
Sampingan
jika harapan tanpa didoakan ternyata hanyalah mimpi belaka, sebagaimana mencintai wanita tanpa mengenalnya, bahkan untuk berbicara dengannya pun tak bisa, tidak punya waktu untuk bertemu bahkan jika bertemu harus membuat galau.
mengapa bisa?
itulah yang belum aku tahu, tapi sewaktu-waktu ingin sekali bertemu dengannya, berbicara ini itu. Sayangnya itu semua hanyalah angan-anagan yang hanya didasari nafsu dunia dan tanpa didasri doa.

16092013

Standar
Memori 16 September 2013 :
Mungkin aku melukiskan masa depan itu seperti seorang gadis yang seakan-akan aku kenal. Tapi sebenarnya tidak, dan ternyata hanyalah penjual koran yang mengenaliku. Seorang ibu tua yang selalu tersenyum ketika aku mengunjungi tumpukan korannya-meski sering koran yang ku inginkan sudah habis-, tapi bukankah itu sudah sebuah bentuk pengenalan?
Ya, pengenalan. Penekanannya pada pengenalan yang artinya pengenalan itulah yang penting.
Aku tahu, kita saling mengenal namun apa artinya jika kita tidak saling membangun?
Begitu juga dengan pribadi kita, kita harus mengenal diri sendiri bukan?
Ah, kadang memang aku tidak mengenal bahkan menerima diriku sendiri. Tapi itu kadang. Saat aku sadari hidup ini adalah cerita yang mengalir seperti sungai, akupun mencoba memahami tetes-tetes air di ujung daun. Aku juga memahami mengapa beberapa daun itu lunglai atau beberapa jenis binatang tak punya kaki bahkan ada yang tidak punya mata.
Mereka mengenal siapa mereka…


14092013

Standar
Memori 14 September 2013 :
Aku sebenarnya tidak lupa, tapi juga tidak mengingat. Karena sesungguhnya peristiwa itu tidak pernah terjadi sama sekali, bahkan jika kau bertanya : Mengapa setetes air yang ada di ujung daun begitu bening? Mungkin sebening itulah pemikiranku, karena aku tidak tahu menjawabnya.
Atau jika kau mengamati pendar cahaya yang menembus kaca, bagaimana bisa?
Menurutku itu hanya keajaiban Yang Mahakuasa.
Karena sesungguhnya hari ini aku malas mencatat apa-apa, aku juga malas melihat semua.
Mengapa?
Mungkin aku tidak akan pernah menjawabnya, tapi ada waktunya kau mengerti mengapa kompas selalu menunjuk kearah Utara dan Selatan, ada waktunya kau memahami air yang mengalir kehilir, Matahari yang terbit di Timur dan terbenam di Barat. Ada juga saatnya kita jadi dewasa yang sesungguhnya dan dapat menikmati apa itu dewasa.
Jangan memaksakan diri menjadi dewasa diusia yang muda.
Bukankah Tuhan telah berkata bahwa SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA?
nikmatilah

CATATAN SEPTEMBER

Standar
04062013
jika seandainya hujan dapat berdansa, kan kuajak dia menari di panggung sandiwara. Tetapi hujan bisu tuli, hujan diam jatuh dan mengalir lalu mengering.
Jika seandainya hujan dpt diajak bertukar pikiran dan bercerita, kan kuceritakan semua yg ada dalam pikiranku. Tapi hujan tidak punya telinga.
Jika hujan dpt membaca tulisanku, kukirimkan suratku pdnya, tapi dia membuat tulisanku luluh.
Hujan, hujan dan hujan lagi.
September menari.
Engkau juga MATI

TULISAN

Standar
Andai hidup ini adalah fiksi,
mudah saja aku mempermainkan alur sesuka hatiku. \
Mungkin juga dengan latar yang menggoda atau bahkan menyiksa yang tidak kusuka.
\Namun ternyata, aku hanyalah salah satu tokoh dalam cerita hidup.
Tokoh yg bahkan tidak dianggap dlm penceritaan, karena dalam cerita itu banyak sekali orang-orang besar yang katanya utusan.
Entahlah tapi begitulah cerita kehidupan yg tercatat, sangat sedikit diantaranya yg sudah kubaca. Tetapi aku telah mencoba memahaminya..
Aku mungkin tidak bisa bercerita banyak kali ini sebab sebenarnya sejak awal aku sudah tau apa yang akan terjadi, ya, sebab dari ringkah laku dan tatapan mata aku bisa tau saat dimana orang menaruh rasa suka atau tidak.
Ini adalah tentang perjalanan ke air terjun dua warna sibolangit. Sebenarnya ini catatan yang tidak perlu kutulis, tetapi aku tetap ingin menyimpannya sebagai kenangan bahwa aku juga pernah jatuh cinta pada sebuah pertemuan pertama. Di Loket Sutra, 25 Oktober 2014 saat aku melihatmu sebenarnya aku sudah tau bahwa kau adalah juniorku, hanya saja aku tidak tau stambuk berapa. Aku tidak pernah menyangka bahwa kita akan satu tujuan bahkan memang satu kelompok bersama teman-temanku. Ya, saat melihat teman-teman Bidikmisiku yg membawa pasangan masing-masing, saat itu aku sudah mulai sedikit risih. Tapi (jujur) saat aku memperhatikanmu, ada yang menarik, kau seperti tokoh dalam Novel Epigraph, sebuah Novel yang kusuka. Entah kenapa memang, aku tidak terlalu banyak bertanya tentangmu karena harga mati bagiku langsung menunjukkan ketertarikan pada seseorang.
Sebenarnya, yang lebih menarik bagiku adalah keberanian dan ceplas-ceplosmu yang menurutku sangat lucu dan aku sering mencari seorang wanita dengan tingkah unik dan lucu sepertimu dan kutau itu adalah tingkah yang sangat jarang.
Namun ada satu yang jelas buatku kecewa, saat tatap mata temanku Reggy Simanjuntak yang bersinar menatapmu, aku tau bukan hanya aku saja yang mengagumimu (dan saat mencatat ini, aku tidak tau apakah dia serius ingin memilikimu dan apakah dia juga tahu bahwa aku juga tertarik kepadamu).
Sebenarnya itulah yang jadi pertimbanganku.
Lihatlah tingkahku, aku memang sering melakukan kekonyolan dan suara serta tingkah yang agak mencolok agar kau bisa melihatku (setidaknya begitu) tetapi saat aku tau bahwa temanku menaruh hati juga padamu, ada sesal dalam hatiku. Sekuat apapun aku menyuakai, aku lebih memilih mengalah kepada teman. Kau boleh menuduhku banci dan tidak berani bersaing, tetapi apa boleh buat, aku juga memang merasa diriku lemah dalan persaingan. Aku takut kecewa pada diriku sendiri dan mengecawakan orang lain, entahlah. Tetapi sejak malam itu aku selalu mencoba mendoakanmu, ya, aku tahu hanya itulah yang bisa kulakukan.
Entahlah, saat suatu hari nanti kau membaca ini, mungkin kau menyangka bahwa aku adalah lelaki klasik yang melankolis dan sentimentil, tetapi begitulah hidupku, aku selalu bercarita pada diriku sendiri, menulis untuk kubaca sendiri dan sebenarnya aku telah lama mendoakan untuk suatu saat Tuhan mengirimkan seseorang untuk menemaniku menulis (dan kuharap itu adalah dirimu), aku adalah seorang yang sangat lemah, penuh beban dan ketidakjelasan dan hidup dalam kekurangan serta ketergantungan. Dan jujur sebenarnya aku adalh orang yang takut jatuh cinta sebab aku tidak tau apa yang bisa kubuat untuk mempertahankannya, aku tidak punya apa-apa, hanya ada hidupku dan keluargaku yang kuyakin sangat mencintai aku.
Itulah aku, ya, setiap langkahku adalah harapan-harapan yang selalu kucoba untuk menguntai.
Sebab aku tahu bahwa Tuhan menyiapkan yang terbaik, entahlah itu siapa nanti tapi aku berharap itu adalah dirimu.
28 Oktober 2014

MEMORI 08 SEPTEMBER 2013
Standar
Memori 08 September 2013 :
Maunyasih menyerah saja, tapi saat mengingat suatu masa nanti?
Aku jadi ragu dengan pilihanku ini.
Kalau hanya soal memilih, mudah saja. Yang sulit itu menjalani pilihan dan dampaknya kemasa depan. Bisa saja hari ini saya bangga dan senang dengan pilihan saya kemarin. Tapi apakah demikian seterusnya? TIDAK! tentu jawabnya tidak!.
Lalu jika demikian, apakah saya harus menghindari yang namanya pilihan?
Tentu jawabnya juga TIDAK.
Hidup adalah pilihan.
Jadi jika kita menghindari pilihan, bukankah kita juga menghindari hidup?
Ah, aku lupa. Saat ini aku juga tengah menjalani pilihan.
Mungkin saat nanti emgkau akan tahu apa pilihanku itu. Pilihan yang sangat umum bagi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...