Sabtu, 29 September 2012

surat buat seseorang


Surat buat seseorang


Pagi memang mesti berlalu,seiring itu senja berlalu,siang berlalu. Itu artinya semua memang harus berlalu. Cobalah memahami langkahku yang tak menentu,mungkin semuanya tak akan pernah membuatmu mengerti.
Mungkin bagimu cukup sulit memahami keputusanku, tapi bagiku itulah yang terbaik. Aku tau kau merasakan ini terlalu singkat,tapi bagiku singkat tapi berat.
Aku yakin hidupmu ingin memeluk hatiku erat,tapi hatiku telah melekat ditepian harap yang tak pernah retak.
Setiap detik mengawali cukup sulit,tapi aku tau kau terbiasa dengan alasan berbelit. Jangan kau ragu akan sungai yang mengalir,ia pasti akan bermuara kelaut. Dan jangan pernah ragu akan seseorang,kalau itu sudah takdir apapun yang terjadi dia akan ada dipelukanmu.
Berlarilah,tataplah mentari pagi,rangkullah rembulan malam, ceritakan padanya tentang aku,aku yakin ia akan memahaminya,aku yakin dia mengerti tentang keputusanku..
Sebab dia sahabatku yang selalu hadi dalam hidupku...
Jangan mencoba sesali kata yang terucap tetapi cobalah lanjutkan mimpi yang tercipta aku yakin kau bisa menggapai mimpi2 para pujangga.,
seandainya kau dapat memahamiku yang sebenarnya telah jauh berlabuh ditengah samudera...
Pasti kau paham akan keputusanku
tapi aku tak dapat membawamu dalam pelayaran hidupku untuk mengarungi samudra petualanganku...
Maafkan aku
aku akan mendoakanmu, agar TUHAN menitip seorang pahlawan pemberani yang akan membawamu mengarungi kehidupan ini....
Hingga akhirnya kau mengerti bahwa aku bukan yang terbaik untukmu......
Jika saatnya nanti..
Ketika senja telah tiba,jangan ada lagi gelisah atau tanya yang buatmu menderita..
Cobalah rangkul langit senja..memang mesti sia-sia sama seperti mencintai pujangga adalah seperti rahasia.
Kau mesti pahami langkah matiku hanya untuk hadapi senja
jangan kau tanya mengapa? Jawabku hanya diam atau membisu....
Itulah kata pujangga sang pemuja waktu.,
aku yakin
aku paham
aku mengerti
kata-kata ini buatmu tak mengerti..
Sulit dipahami
tapi itulah yang aku miliki untuk diyakini.,
senja kan menanti dipelabuhan mimpi




Piluku sebuah puisi


Piluku sebuah puisi

oleh Ree Nagha D'tracy


Pada ranting akasia kutitip penantianku
pada daunan gugur
kugoreskan kepedihan itu
saat burung2 menyanyi
saat pilu itu mewarnai

sebuah sendu menemani
pada tiap aliran galau yg tak bersisi
berserak debu
bersama piluku

ia menangisimu
matanya putih bagai salju
tertanam pada tiap dahan yg mati
lalu menari
girang yang tak terpatri
pada lukisan mini
saat raguku
hilang dan tak bertemu

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...