Jumat, 31 Januari 2020

resign dan Tempat baru

Resign dan Tempat baru

Sejak tamat kuliah ditahun 2016 dulu dan baru dapat kerja Agustus 2016 di PT B** karena kurang cocok, saya memilih resign Bulan Mei 2017.
Agustus 2017 saya kembali bekerja di PT EI , masih sektor yang sama dengan tempat kerja yang lama, Perkebunan, sama-sama di Kalimantan.
Masa Training yg lama sempat membuat saya berpikir untuk meninggalkan tempat kerja, ditambah lagi keinginan dapat kerja di Kota dengan segala hiruk pikuknya yang sangat menggoda. Tapi mengingat moment menganggur saat baru keluar dari tempat lama membuat saya ragu, jadi saya menikmati masa-masa training bahkan tidak terasa semuanya terlewati juga, saya memegang unit sudah hampir dua tahun, berinteraksi dan menikmati budaya Kebun, budaya kerjanya sudah melekat bahkan rasanya sudah terjebak rutinitas yg ada.
Iseng, seminggu lalu, seorang teman memberikan info lowongan kerja kepada saya dan saya kirimkan lamaran keemail HRD perusahaan tsb.
Ternyata mereka langsung menanggapi, mengirim email kepada saya untuk diisi, lalu menelepon, meminta waktu untuk interview melalui telpon dan Skype.
Awalnya saya ragu, tetapi saat mereka menawarkan posisi lain dan saya tertarik dengan tawaran mereka sebagai Finance controller, saya tanya ulang, apa saja jobdesknya?
Usernya menjelaskan, saya tentu paham karena sudah menjadi jobdesk saya sehari-hari.
Lalu selanjutnya tentu mereka bertanya berapa gaji yang Saya inginkan?
Saya jelaskan nominalnya dan saya menyampaikan mengapa meminta seperti itu.
HRD-nya menyampaikan itu wajar dan mereka menyanggupi.
Mereka melanjutkan pertanyaannya.
Mengapa saya mau meninggalkan PT EI dan bergabung dengan mereka?
Kali ini saya mulai berpikir, mengapa ya?
Saya mulai ragu untuk memberikan alasan.
Tiba-tiba saja, HRD-nya menyampaikan, "Dari awal sepertinya Bapak memuji tempat kerja Bapak, tetapi mengapa Bapak mau meninggalkan tempat itu?"
Saya meminta waktu sejenak dan mematikan telepon setelah mereka mengokekan.
Saya mulai berpikir, betulkah begitu?
Sudah seberapa banyakkah skill Saya?
Sudah bisakah saya beradaptasi nantinya dengan tempat baru?
Apakah ditempat baru ada kesempatan untuk berkembang?
Apakah kemampuan saya sekarang  bermanfaat ditempat baru apabila Saya betul-betul memutuskan untuk pindah?

Atau?
Mengapa saya takut pindah?
Apakah Saya sudah terjebak di zona nyaman dengan situasi sekarang?
Ataukah skill saya tidak bisa diandalkan?
Apakah saya takut akan penolakan dan tidak siap akan hal baru?
Saya merenung, mengingat kembali sampai dimana kemampuan saya.
Mendetailkan lagi kelebihan dan kelemahan.
Rasanya semua belum cukup dan harus belajar lagi lebih banyak.

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...