Rabu, 15 Juni 2016

Ada satu titik dimana kita berhenti untuk menyadari satu dimensi untuk ukuran waktu, entah aku akan menyebutnya apa. Tetapi aku tau, di titik itu akan turun hujan dan daun-daun juga akan berguguran, lalu ada sepasang burung kolibri berjalan beriringan menuju sebuah kolam yang masih berarir jernih dan hujan masih tetap turun…
Apakah kau masih membaca tulisanku?
Ada satu cerita yang mungkin belum kusampaikan padamu bahwa disuatu saat di musim gugur pernah ada sebuah kisah yang tidak pernah terselesaikan dalam catatanku dan kurasa itu bukanlah sebuah kisah sentimental, saat sebuah trem tua melintasi kenangan-kenangan temaram di tepi danau saat ritik-rintik hujan tidak kunjung reda dan kita masih saja berdebat mengenai masa depan.
Lalu kita pikir ini semua apa?
Waktu adalah sebuah untaian imajinasi dan kita tidak akan pernah membuatnya berjalan mundur, hari ini akan tetap jadi hari ini, hari semalam akan tetap jadi hari semalam, hari pertemuan kita akan tetap menjadi hari pertama aku mengenalmu dan saat pertama kita berbicara akan tetap menjadi hari itu meskipun aku kadang sudah lupa itu apan (dan kalau kau mengingatnya, aku ingin engkau menceritakannya sudatu hari nanti).
Seperti kataku, bahwa waktu adaah sbuah untaian imajinasi yang terperangkap dalam sebuah dimensi, lalu kita akan mencoba memberikannya sebuah defenisi meskipun kadang hanya ada kebanyakan rasa sesal yang terbungkus didalamnya. Ya, kamu taukan? Kadang terlalu cepat, kadang juga terlalu lambat, kadang waktunya kurang, tetapi terlalu sering waktu itu terbuang dan memnag itulah sebuah hukum alam yang berlaku untuk seorang pecundang.
Suatu kali temanku pernah berkata bahwa waktu terbaik itu adalah waktu yang kita tau itu adalah waktunya. Tetapi berulangkali aku tahu ada waktu yang tepat, tetapi selalu kehilangan momen daan karena itulah aku menarik kesimpulan bahwa hanya ada satu waktu untuk satu momen.
Anak-anak mungkin akan menukmati waktunya sebagai anak-anak yang ingin tau dan menikmati semuanya, lalu saat remaja mereka akan menikmati waktunya mncoba untuk bersikap romantic dan mesra menurut defenisinya, mereka mulai mengartikan semua kata yang dulunya adalah hal yang sangat tabu dan hingga suatu hari menemukan dirinya dielaminan dihadapkan dengan jutaan masalah yang membentang.
Ah, aku tidak sedang menakuti, aku juga tidak sedang galau atau apapun itu menurut defenisimu, tetapi disini hujan turun teramat deras dan petir menggelegar. Dan aku sedang membayangkan saat ini sedang duduk di Sebuah taman di Kota Manchester, Heaton Park, di saat musim gugur Mencoba menulis sebuah surat untuk ulang tahun seorang gadis yang kusukai, membanyangkannya terseyum saat membaca suratku. Lalu suatu waktu kami akan mencoba membuat janji untuk bertemu dengannya, entah untuk apa, mungkin untuk menghabiskan waktu (meskipun kadang aku berpikir untuk selalu menghabiskan waktu dengannya). Kami mungkin akan berbincang-bincang sebanyaknya, tentang di kota mana akan tinggal, bunga apa yang akan dipelihara dipekarangan rumah, hewan apa saja yang akan dipelihara, dan sebagainya dan sebagainya.
Kadang terpikirkan olehku disuatu waktu yang manakah jam akan berhenti dan semua membeku sehingga disaat itu aku bisa mempersiapkan segala sesuatu?
Aku tidak tau, tetapi sat aku masih ingin tetap melanjutkan catatanku, hujan sudah mulai reda dan sayup-sayup dari radio tetangga kudengar lagunya MLTR yang berjudul I’m gonna be around mengalun pelan…
29052016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...