Kadang kita harus belajar untuk
tidak mempunyai perasaan, tidak punya air mata, tidak punya hati nurani.
Tetapi apa boleh daya, terlalu
menyedihkan rasanya jika kita harus menutup mata, membuat dunia dalam hidup
kita sendiri.
Tetapi bagaimana jadinya jika kita
tetap tinggal dalam kenyataan yang begini?
Terlalu banyak yang harus di
ubah, tetapi teramat sedikit yang mau berubah.
Banyak yang harus dipikirkan, tetapi sayangnya terlalu sedikit pemikir,
banyak yang harus dihitung, tetapi rasanya terlalu sedikit yang punya
perhitungan.
Kadang aku sendiri heran dengan
kenyataan yang kuhadapi, tetap terlalu sedikit orang yang bisa kupercayai untuk
berbagi, karena itulah aku mencoba berbagi dengan kenyataan dan waktu sebab
mereka itulah temanku. Dan sebenarnya teramat banyak yang ingin kuceritakan,
tetapi akau selalu tahu bahwa masih banyak sebenarnya yang harus kudengarkan,
ya, karena itulah aku harus mendengar dulu sebelum menceritakan yang sebenarnya.
Sebenarnya, aku tahu semua :
Saat banyak orang bercerita
tentang kesenangannya : mereka lupa, orang-orang lainnya sedang dalam
kesedihan.
Saat orang dalam glamor masa
depan : orang lainnya terjebak dengan kesuraman masa lalu.
Ah, memang menurutku tidak ada
yang lebih indah selain berempati, berbagi kasih, berbagi kebahagiaan. Ya, aku
ingin mereka juga tahu seperti apa cerahnya masa depan itu, aku ingin mata-mata
sayu itu kembali dengan harapan-harapan yang cerah,berbinar memandang harapan
diesok hari dan biarlah kepahitan dan pemikiran-pemikiran dalam kesendirian
serta kesepian ini kutanggung sendiri sehingga menjadi cerita yang tidak
berarti.
Biarlah aku sendiri yang terkubur
dalam kebohongan dan kekecewaanku dan mencoba tinggal dalam panggung sandiwara
ciptaanku hingga mungkin suatu saat nanti aku mulai muak dengan semua ini dan
mencoba meninggalkan kenyataan.
Ya, suatu saat nanti
Aku ingin meninggalkan semua ini
Meghilangkan jejak dalam
kenyataan
Sebab aku tidak tau kepada siapa
lagi aku harus berbagi
Sebab sebenarnya aku ingin
bercerita kepadamu tentang puisi-puisi yang sering tidak selesai
Tentang keinginanku menginjakkan
kaki dipuncak tertinggi
Atau juga tentang cerita-cerita
fiksi yang selalu membuatku menghabiskan hari.
Lalu aku ingin engkau berkata
suatu hari nanti :
“Aku akan menyelesaikan puisimu,
menemanimu ke puncak tertinggi bahkan menungguimu setiap hari untuk
menghabiskan cerita kita.”
Tetapi, bukankah aku tahu bahwa
itu adalah mimpi bodoh yang berlawanan kepada logika? Karena sebenarnya saat
aku menutup mata, aku ingin menutup mata dari kebohongan dunia, mengakhiri
semua kisah yang tidak pernah ada dan aku akan melangkahkan kaki keudara. Dan
lihatlah, aku terbang, terbang dalam anganku sendiri, mengepakkan sayap yang
memang tidak akan pernah ada. Aku akan pergi ketempat dimana tidak ada lagi
kepahitan dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar