Selasa, 27 Oktober 2015

Catatan Masa Kecil

Sepertinya aku punya satu hal yg unik untuk diceritakan, ini kisah hampir lima belas tahun lalu, tahun 2000 an.
Saat itu aku baru masuk di ñnSDN 030328 Bandar Huta Usang, aku ingat jelas guru kami saat itu adalah Ibu Lingga (kata bapakku, dulu saat SD ibu itu juga gurunya, menurut kabar yg kudengar ibu itu sudah meninggal) Ibu itu yg selalu menyebut kami dgn sebutan "anak muda" (saat itu kalau sebutan anak muda adalah tokoh protagonis yg menjadi pahlawan dalam sebuah film atau cerita).
"Bikin anak muda, a, b, c.. Ditulis berulang ya, langkah-langkah satu.."
Bukan main senangnya kalau bisa menulis huruf a satu halaman dgn langkah-langkah satu baris, lalu akan dibawa kedepan utk di nilai, dan pasti dapat nilai yg sempurna 100!
Kalau mau permisi ke WC (yg kadang tidak layak dikatakan WC karena memang tidak terawat dan airnya tidak mengalir saat itu, bak penampungan airnya juga sering kami jadikan tempat bermain) kami selalu ramai, saat satu orang permisi, yg lain akan permisi juga, sehingga kami akan berbondong-bondong, seperti gerombolan kambing, dan biasanya kami akan bebas mengencingi apa saja, pohon dibelakang kelas, bunga, bahkan dingding kelas yg terbuat dari papan itu hingga pernah suatu kali ada aliran sungai yg mengalir dan merembes melalui dinding itu.
Ada jg satu kejadian yg sangat membekas dan mungkin akan selalu saya ingat, saat itu kami berbondong-bondong saat permisi dan kawan saya yg berinisial M menjadi orang yg belakangan keluar, ketika semuanya sudah siap kencing dan akan kembali masuk kekelas, ternyata M masih baru saja kencing dan dgn buru-buru dia menyelesaikan kencingnya, menutup resleting celananya dan astaga, dia lupa memasukkan kembali anunya.
Otomatis kulupnya kena lindas resleting dgn ganasnya, kami semua terkejut mendengar teriakannya yg meronta kesakitan, ketika kami kembali, kami melihat kulupnya terpisah oleh resleting, aku bisa membayangkan betapa sakitnya itu..
Ibu Lingga dipanggil, M terus menangis karena anunya tergincit resleting, untuk dibuka kembali dgn memundurkan resleting rasanya itu adalah sebuah penyiksaan.
Untuk saja ada guru yg bijak memberikan solusi, resleting dirusak dari atas lalu ditarik pelan-pelan agar tidak terasa sakit.
Ya, yah..
Kalau mengingat itu ada sedikit rasa ngilu dan rindu, tidak terasa sudah lama kejadian itu berlalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...