Jumat, 13 Maret 2015

Dan Bila Hari Ini Beranjak...

Mungkin aku akan mengenangmu seperti sebuah aliran sungai yang bening!
Jangan kau tanyakan mengapa karena memang tidak ada jawabannya, dan tidak seharusnya aku menjelaskannya.
Aku memang mengerti mengapa ada kecewa meskipun aku sangat susah untuk menerimanya meskipun berulang kali aku mencoba tetapi keyakinanku tetap pada batasnya.
harapan itu bahkan pernah jadi tunggul-tunggul tanpa tunas yang mengering dalam seketika, tetapi satu yang kutahu senyummu akan tetap ada!
Aku tahu itu.
Karena itulah mungkin aku jatuh cinta meskipun kau tidak tahu, aku telah jatuh cinta pada daun-daun gugur, pada tarian ilalang dan aliran sungai yang bening.
Aku jatuh cinta pada jejak waktu yang selalu menyisakan kenangan itu.
Benarkah itu?
Kurasa itu memang benar, karena aku tidak mau seperti penulis lainnya yang menyamarkan nama seorang wanita yang dia cintai pada tulisannya, aku juga tidak mau jatuh cinta pada wanita dalam ceritaku, sehingga aku memutuskan untuk jatuh cinta kepadamu dan kurasa kau tahu itu.
Tidak perlu kau banyak bertanya, cinta itu bukan pertanyaan dan bukan pula sesuatu yang perlu disanggah, meskipun sebenarnya engkau telah memutuskan untuk jatuh cinta kepada siapa, namun bukankah lebih baik untuk menjadi diri kita sendiri seperti biasa?
Kata-kataku memang basi, seperti kata-kata orang biasa yang sedang jatuh cinta, tetapi terlalu gila bagiku jika harus memberimu semuanya jika memang belum saatnya.
Mungkin sama seperti alunan musim, atau seperti irama tarian yang selalu mempesona.
Kita harus mencoba mengertinya, mengerti mengapa kenangan selalu ada dikepala dan memahami mengapa kita mencari yang sempurna.
Ya, kita tahu kita berbeda dan perbedaan itulah yang telah membuatku jatuh cinta pada waktu.
Mungkin akan ada suatu waktu kita mencoba menyusuri kengan yang akan jadi kelabu jika engkau tidak mau.
Dan sebenarnya aku juga bisa menuntun langkahku jika aku mau, tetapi sungguh susah rasanya jika aku harus kembali kemasalalu yang aku sendiri tidak tahu bagaimana mengontrolnya untuk suasana hatiku.
Dan, jika hari ini memutuskan diri untuk beranjak, mungkin aku juga akan memutuskan jalan untuk tidak menyisakan jejak, sebab seperti yang engkau tahu bahwa sebelum senja terbingkai, aku telah menjadi siluet bersamamu, sebelum mata tertutup aku telah berdoa untukmu bahkan sebelum pagi kembali, aku telah membayangkan senyummu.
Itu hal yang gila dan itu jugalah yang membuat kegilaanku untuk menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arah Dairi Kedepannya

                                                     Arah Kabupaten Dairi Kedepannya Sebagai penduduk Kabupaten Dairi yang sedang merantau, ...