Akankah aku selalu bisa menikmati
waktu yang akan terus berlalu ini? Aku tahu bahwa setiap detik dalam hdup ini
adalah harapan dan kita punya berbagai cara
untuk mewujudkan harapan itu. Kadang kita harus merelakan semua tetapi
tetap tidak ada kepastian untuk mendapatkan harapan itu.
Aku adalah aku, egoisme yang
mungkin akan selalu mengantarkan aku kesebuah ketidakpastian, aku selalu
memikirkan diriku sendiri meski kali ini aku tahu bahwa setiap rencanaku
bukanlah aku sendiri yang menentukan. Kadang aku berharap apa yang didepanku
adalah jawaban doa-doaku, tetapi kenyataan harus memaksaku menggigit jari dan
menunggu sampai kapan kenyataan ini kuhadapi.
Aku selalu berharap bahwa setiap
kenyataan ini adalah kebahagiaan, kesenangan bahkan kesantaian. Tetapi aku
harus tetap menjalani hidupku dengan penuh pemikiran dan semoga ini bisa
mengantarkan aku menuju kedewasaan. Aku tahu bahwa aku harus sabar menghadapi
proses pembentukan ini, semakin lama dibentuk maka jiwaku akan semakin lentur
dan bisa untuk semua wadah, ya begitulah kenyataan saat satu persatu impianku
harus kurelakan.
Kadang aku senang dengan yang
namanya kekaguman, aku senang dengan kemungkinan dan harapan dan aku adalah
yang menyimpan semua dalam tulisan.
Dan tahukah kau sejak pertama aku
melihatmu aku tahu bahwa kau memiliki sifat yang kuharapkan, tetapi aku tidak
terlalu mudah menunjukkan sebuah kekaguman sebelum mempelajari sifat seseorang,
karena itulah aku mencoba membaca buku untuk bisa melihat bagaimana reaksi
dalam sebuah pertemuan dan aku akan terus mempelajari semuanya.
Pernahkah kau tahu saat aku
mencatat tulisan ini, sebenarnya sangat banyak yang ingin kutuliskan untukmu
(meski aku tahu bahwa tulisanku hampir tidak teratur sehingga sulit ditangkap
maknanya), kenapa? Tiap aku menulis kata, akan selalu banyak ide yang ingi
kutuliskan untuk membuat kau tertarik paling tidak pada tulisku ini saja.
Aku pernah berpikir kepada siapa
tulisan ini kusampaikan suatu hari nanti, dan itu jugalah yang akan membuatku
selalu menulis untuk menuangkan setiap yang ada dipikiranku. Aku selalu tahu
bahwa sungguh sangat banyak yang harus kuperbaiki dulu untuk sebuah harapan,
aku tahu bahwa aku harus membuat sebuah rancangan sebaik-baiknya, pondasi yang
kuat dan tiang yang tidak mudah goyah. Aku tahu bahwa tidak bisa hanya
mengandalkan rasa suka dan rasa sayang untuk memulai sebuah hubungan belum lagi
kantong yang tidak berisi dan kelemahan-kelemahan lain yang akan selalu
menghantui.
Kadang aku memang merasa sangat
kesepian dalam kenyataan, saat ,melihat teman-teman begitu mudah jatuh hati dan
berganti pasangan, saat teman-teman begitu saja lupa pada seseorang yang pernah
jadi kekasihnya. Tetapi mungkin tidak begitu denganku, bahkan kalau ditanya aku
bisa mengingat detail semuanya dengan begitu sempurna dan mungkin akan selalu
begitu (dan aku berharap ini bukanlah menjadi sebuah kebiasaan buruk nantinya.
Tentang kali ini sebenarnya aku
harus nmengiyakannya bahwa aku juga mengalaminya, aku tidak tahu mengapa aku tidak bisa berhenti
memikirkan tentangmu, ini sebuah ketololan yang sangat konyol menurutku, tapi
sayangnya kali ini aku bukanlah seorang yang suka bersaing apalagi kepada
sesama teman dan jika harus ya, aku tidak mau memaksa diri sebab aku tahu,
prinsipmu akan selalu sama denganku : bahwa dalam hidup ini kita selalu punya
pilihan dan kita akan selalu punya hak untuk pilihan itu. Dan kali inipun aku
menyerahkan semuanya kepada Tuhan, sebab Dia adalah Sahabatku, sahabat kita dan
Dia-lah yang akan menuntun keputusanmu (dan juga menuntunku terus melalui
masa-masa ini).
Melihat yang ada, kadamg aku
pesimis kepada diriku dan inilah yang selalu membenamkan keinginanku untuk
mempunyai kekasih, aku belum siap saat seorag wanita mengetahui siapa
sebenarnya aku, belum siap melalui hari-hari ini dengan kesibukan mempunyai
seorang kekasih. Tapi diatas semua itu, aku selalu mencoba membawakan diri
sesuai dengan tempatnya, pura-pura menjadi orang yang tegas saat memimpin rapat
dan berbicara bersama junior da senior, mejadi teman yang konyol dan pura-pura
bodoh bersama tema-teman, menjadi seorang adik dan abang buat saudara. Ya,
itlah kebahagiaan buatku saat ini, bermanfaat bagi orang-orang sekitar sehngga
mereka bisa mengenang sedikit tentangku, mengingatku dan merasa aku berarti
bagi mereka semua (Meskipun mereka tidak tahu apa yang sebenarnya ada dalam
pikiranku)
Aku tau, seiring waktu berlalu,
semua ini akan mengantarkanku kepada pengalaman, kedewasaan dan (semoga)
kebijaksanaan. Soal ini, aku tidak ingin menceritakannya banyak sebab aku tidak
ingin seorangpun tahu apa yang kurasakan. Biarlah suatu saat nanti jika Tuhan
memann mengizinkan kita punya waktu untuk bersama maka aku akan
menceritakannya, atau jika tidak aku akan mencoba menuliskannya menjadi sebuah
novel atau paling paling tidak seiring waktu yang akan terus berjalan aku akan
lupa tentang semuanya.